Meningkatnya debit air Bengawan Solo menyebabkan sejumlah wilayah
tergenang. Air berwarna cokelat telah masuk ke pemukiman dan sawah.
Seperti di laporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Bojonegoro, sedikitnya empat desa tergenang.
Keempat desa itu antara lain Mulyorejo, data sementara lahan padi
tergenang 30 hektar. Ketinggian air bervariasi sekitar 50 cm, dengan
usia tanaman 40-50 hari. Taksir keugian Rp150 juta.
Selain itu, Desa Sekaran tanaman padi usia 30-40 hari terendam kurang
lebih 15 hektar dan palawija 5 hektar dengan kerugian sekitar Rp45 juta.
Sementara di Desa Sarirejo tanaman padi usia 30 hari terendam
32
hektar. Ditambah tanaman jagung dan terong di bibir bengawan juga
terendam luapan Bengawan solo. Kerugian diperkirakan Rp50 juta.
Luapan bengawan juga menggenangi Desa Pilanggede, selain tanaman padi
juga SDN Pilanggede air setinggi 40 cm. Sementara lahan padi 30 hektar
diperkirakan kerugian sebesar Rp150 juta.
Kasi Logistik BPBD Bojonegoro, MZ Budi Mulyono mengatakan, untuk
mengantipasi luapan bengawan warga melakukan kerja bakti di titik
sudetan yang longsor.
"Pembangunan cekdam di Pilanggede masih aman, walaupun sempat terjadi longsor, telah dilaksanakan perbaikan," kata Budi.
Melihat debit bengawan terus bertambah, warga di bantaran dihimbau
meningkatkan kewaspadaan. Hari ini Bojonegoro masuk siaga dua atau
kuning. Semua wilayah yang dilalui bengawan juga diminta proaktif
membuat laporan ke posko BPBD melalui camat setempat. [oel/mu]
Perkembangan ketinggian air Bengawan Solo, Kantor UPT. PSDA Wilayah Sungai Bengawan Solo.
Pukul Karangnongko Bojonegoro
00.00 - 14.05
01.00 - 14.08
02.00 - 14.11
03.00 - 14.16
04.00 - 14.20
05.00 - 14.22
06.00 28.14 14.22
07.00 - 14.27
08.00 - 14.29
09.00 27.85 14.31
10.00 - 14.33
11.00 - 14.35
Situasi Bengawan Solo pada posisi siaga kuning (siaga II).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar