Desa itu tak lain adalah Desa Sumodikaran. Ketika kita melintas di desa setempat, tampak sebuah tugu bertuliskan "Kampung Kuliner". Berdasarkan informasi, identitas Kampung Kuliner mulai disematkan oleh Warga setempat sejak tiga tahun lalu.
Alasannya, di Desa sumodikaran banyak warga yang membuka warung dengan berbagai sajian kuliner mulai bakso, mie ayam hingga aneka jenis makanan olahan ikan lele, belut ayam pedas yang khas dengan lidah orang desa.
Saat dikonfirmasi blokBojonegoro.com terkait pemberian nama "Kampung Kuliner", Kades setempat, Khotimah mengaku bangga dan yakin bahwa Desa yang dipimpinnya akan lebih banyak orang yang datang karena penasaran.
"Selain itu, predikat nama "Kampung Kuliner" mudah diingat dan cukup familiar bila diperbincangkan," tambahnya.
Khotimah mengaku, awal mula pemberian nama kampung kuliner tak banyak yang tahu dari mana muasalnya. Namun yang pasti Desa Sumodikaran juga merupakan sentra pengembangan dan penakaran ikan lele.
"Untuk lebih mempromosikan kuliner yang ada di Desa Sumodikaran, salah satu pengusaha kuliner membangun tugu agar aneka kuliner yang ada bisa memikat orang untuk mampir guna mencicipi aneka kuliner yang ada," tambah Kades Wanita behijab kepada blokBojonegoro.com
Kurang lebih ada sekitar 15 usaha kuliner yang tersebar di Desa Sumodikaran. Dari banyaknya olahan makanan kuliner tersebut hingga saat ini yang terkenal adalah kuliner Warung Tempuran, Rumah Kampung dan Bakso Jumbo di Dukuh Tempuran, Desa Sumodikaran.
Anisa Susilowati Salah satu warga mengaku senang akan sebutan desanya menjadi Kampung Kuliner karena bisa menjadikan desanya menjadi terkenal di Bojonegoro.
Lain halnya dengan Fauzan warga Kalitidu yang mengatakan bahwa ia baru tahu kalau di Bojonegoro ada Kampung Kuliner. "Saya baru tahu ya ada Kampung Kuliner," ujarnya heran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar